Latest blog posts

3-latest-65px

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Air Hujan dalam Pertanian

 Air Hujan dalam Pertanian


Air hujan merupakan sumber air utama bagi pertanian yang membantu menjaga kelembapan tanah dan mendukung pertumbuhan tanaman.

Hujan berfungsi sebagai pengairan alami yang membantu tanaman menyerap unsur hara tanpa biaya irigasi tambahan.

Namun, hujan yang berlebihan atau terlalu sedikit dapat merugikan pertanian, sehingga pengelolaan air hujan perlu dilakukan dengan baik.



Air Hujan dan Perubahan Iklim

 Air Hujan dan Perubahan Iklim:


Air hujan memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan alam dan kehidupan. Pola hujan yang teratur membantu ketersediaan air bersih serta mendukung pertanian dan ekosistem.

Perubahan iklim memengaruhi pola air hujan di berbagai wilayah. Kenaikan suhu bumi menyebabkan perubahan proses pembentukan awan, sehingga hujan dapat turun lebih deras di satu daerah dan berkurang di daerah lain, yang memicu banjir dan kekeringan.

Oleh karena itu, diperlukan upaya menjaga lingkungan untuk mengurangi dampak perubahan iklim. Pelestarian alam dan pengelolaan air hujan yang baik dapat membantu menjaga keseimbangan alam dan kehidupan manusia.


Jenis-Jenis Hujan

 Jenis-Jenis Hujan:


Air hujan adalah peristiwa alam yang terjadi ketika uap air di udara mengembun dan jatuh ke permukaan bumi. Hujan memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan kehidupan. Berdasarkan proses terjadinya, hujan dibedakan menjadi beberapa jenis.

Jenis hujan yang pertama adalah hujan konveksi, yaitu hujan yang terjadi akibat pemanasan udara oleh matahari. Udara panas naik ke atas, lalu mendingin dan membentuk awan hujan. Hujan ini biasanya turun dengan deras dalam waktu singkat.

Selain itu, terdapat hujan orografis dan hujan frontal. Hujan orografis terjadi ketika udara lembap terhalang pegunungan dan naik ke atas, sedangkan hujan frontal terjadi karena pertemuan udara panas dan dingin. Kedua jenis hujan ini umumnya terjadi dalam durasi yang lebih lama dan meliputi wilayah yang luas.


Manfaat Air Hujan bagi Kehidupan

Manfaat Air Hujan bagi Kehidupan

Air hujan sangat penting bagi kehidupan karena menjadi sumber air alami yang menjaga ketersediaan air di bumi. Hujan membantu mengisi air tanah, sungai, dan danau yang dibutuhkan manusia, hewan, dan tumbuhan.

Dalam bidang pertanian, air hujan berperan menyuburkan tanah dan mendukung pertumbuhan tanaman. Ketersediaan air dari hujan membantu petani mengurangi ketergantungan pada irigasi buatan.

Selain itu, air hujan membantu menjaga keseimbangan lingkungan dengan membersihkan udara dari debu dan polusi. Hujan juga mendukung kelangsungan ekosistem alami sehingga kehidupan di bumi tetap terjaga.



Proses Terjadinya Air Hujan

 Proses Terjadinya Air Hujan



Air hujan merupakan bagian penting dari siklus air yang terjadi secara alami di bumi. Proses terjadinya hujan diawali oleh panas matahari yang memanaskan permukaan bumi, terutama laut, sungai, dan danau. Panas ini menyebabkan air menguap dan berubah menjadi uap air. Uap air tersebut kemudian naik ke atmosfer karena sifatnya yang lebih ringan dibandingkan udara di sekitarnya.

Semakin tinggi uap air naik, suhu udara akan semakin rendah. Akibatnya, uap air mengalami kondensasi atau pengembunan dan berubah menjadi butiran-butiran air yang sangat kecil. Butiran air ini berkumpul membentuk awan. Di dalam awan, butiran air terus bertabrakan dan menyatu sehingga ukurannya menjadi semakin besar dan berat.

Ketika butiran air di dalam awan sudah cukup besar dan berat, gaya gravitasi bumi tidak lagi mampu menahannya di udara. Akhirnya, butiran air tersebut jatuh ke permukaan bumi dalam bentuk hujan. Air hujan yang turun kemudian meresap ke dalam tanah, mengalir ke sungai, atau kembali ke laut, sehingga siklus air terus berulang dan menjaga keseimbangan alam.






Video Uji Coba


 

Polusi Air, Tanah, dan Udara di Mijen

 

 Polusi  Udara , Air dan Tanah, dan  di Kecamatan Mijen

1. Polusi Udara

  • Bersumber dari gas pembusukan sampah di TPA Jatibarang (SO₂, NO₂, H₂S).

  • Menimbulkan bau menyengat, iritasi pernapasan, dan risiko kesehatan bagi warga serta pemulung.

  • Kebakaran bedeng pemulung/area TPA menyebabkan asap pekat yang memperburuk kualitas udara secara mendadak.

2. Polusi Air

  • Air lindi (leachate) dari tumpukan sampah berpotensi meresap ke tanah dan mencemari air tanah.

  • Kandungan seperti klorida, nitrat, dan bahan organik dapat menurunkan kualitas air sumur warga di sekitar TPA.

  • Risiko meningkat saat curah hujan tinggi karena limpasan air membawa kontaminan ke aliran permukaan.

3. Polusi Tanah

  • Pembuangan sampah jangka panjang menyebabkan tanah di sekitar TPA terkontaminasi zat kimia dari sampah organik maupun anorganik.

  • Kualitas tanah menurun sehingga tidak ideal untuk pertanian atau tanaman.

  • Aktivitas pemulung dan kendaraan berat juga mempercepat kerusakan fisik tanah (pemadatan, erosi permukaan).

Kerukasan Lingkungan di Mijen


Kerusakan Lingkungan di Kecamatan Mijen, Kota Semarang

1. Deforestasi & Pembalakan Liar

  • Terjadi penebangan pohon secara ilegal di kawasan sabuk hijau (greenbelt) Waduk Jatibarang.

  • Mengakibatkan hilangnya vegetasi pelindung, meningkatnya risiko erosi, banjir, dan longsor.

2. Masalah Sampah di TPA Jatibarang

  • TPA sudah overload menampung sampah sejak beberapa tahun terakhir.

  • Menimbulkan bau menyengat, polusi udara, serta potensi pencemaran tanah dan air tanah.

  • Menurunkan kualitas hidup warga sekitar Kedungpane, Mijen.

3. Kebakaran di Area TPA

  • Sering terjadi kebakaran bedeng pemulung di sekitar TPA.

  • Menghasilkan asap pekat yang mengganggu kesehatan dan keselamatan warga.

4. Dampak Sosial dan Kesehatan

  • Warga mengalami kondisi lingkungan yang kurang sehat: polusi udara, bau sampah, dan potensi penyakit

  • Secara ekonomi, warga terdampak karena lingkungan tidak nyaman meski ada sebagian yang bergantung pada kegiatan pemulung.

5. Upaya Pemerintah, Namun Tantangan Besar

  • Pemerintah berencana menghentikan sistem open dumping pada 2026 dan beralih ke sanitary landfill.

  • Pengembangan PSEL (sampah jadi energi) dirancang untuk mengurangi volume sampah.

  • Tantangannya: volume sampah tinggi, pengawasan pembalakan liar, dan pemulihan kawasan waduk.